KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami
panjatkan kepada ALLAH SWT atas
selesainya makalah yang berjudul “animalia
(dunia hewan)” . Ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak atau pun anggota kelompok 3 yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Pada makalah yang
berjudul “animalia (dunia hewan)” kami membahas tentang cirri-ciri umum
animalia, invertebrate, vertebrata dan peran animalia
Kami menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna , maka saran dan kritik yang membangun dari
teman-teman pembaca maupun pendengar sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………
BAB VIII : ANIMALIA
(DUNIA HEWAN
CIRI-CIRI UMUM ANIMALIA………………………………………………………….
KLASIFIKASI ANIMALIA
A.
INVERTEBRATA………………………………………………………………………
1.
PORIFERA………………………………………………………….…………...…..
2.
CNIDARIA…………………………………………………………………………...
3.
PLATYHELMINTHES………………………………………………………………
4.
NEMATHELMINTHES……………………………………………………………..
5.
ANNELIDA……………………………………………………………………….....
6.MOLLUSCA…………………………….…………………………………………..
7.ARTHROPODA…………………………………………………………………….
8.
ECHINODERMATA………………………………………………………………..
B. VERTEBRATA…………………………………...……………………………………
1.
BAB VIII : ANIMALIA (DUNIA HEWAN)
CIRI-CIRI UMUM ANIMALIA
Ciri-ciri umum dari kingdom animalia adalah sebagai
berikut :
1.
Termasuk
organism eukariotik multiseluler
2.
Bersifat
heterotrof, yaitu mendapatkan energi dengan memakan organism lain
3.
Sel
hewan tidak memiliki dinding sel
4.
Bereproduksi
dengan cara yang khas, yaitu secara kawin dan beberapa jenis lainnya
bereproduksi secara aseksual
5.
Tidak
memiliki klorofil sehingga tak mampu berfotosintesis
6.
Sebagian
besar hewan memiliki otak dan system saraf
7.
Merupakan
organisme yang aktif bergerak (motil)
8.
Dapat
berpindah tempat
Struktur sel
eukariotik
A. INVERTEBRATA
Ciri-ciri dan
klasifikasi invertebrate :
Invertebrata adalah kelompok
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Habitatnya di laut, sungai, darat,
bahkan di pegunungan. Hewan invertebrate kebanyakan memiliki umur yang relative
singkat.
Berdasarkan jenis simetri
tubuhnya, invertebrate dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
1.
Kelompok
hewan yang bersimetri radial
2.
Kelompok
hewan yang bersimetri bilateral
Disebut hewan bersimetri radial karena tubuhnya dapat
dipotong menjadi 2 bagian yang simetris melalui lebih dari satu arah. Umumnya
berbentuk silindris atau membulat. Bagian bagian tubuh sebelah atas yang dekat
dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian disebelah bawah disebut
bagian suboral.
Disebut hewan bersimetri bilateral karena tubuhnya
dapat dipotong menjadi 2 bagian yang simetris hanya melalui satu arah dari arah
kepala (cephal) terus ke arah ekor (caudal) dan bidang tersebut vertical dari
arah atas (superior) kea rah bawah (inferior).
Berdasarkan tingkat perkembangan lapisan tubuhnya,
invertebrate dibedakan menjadi :
1. diploblastik
: memiliki dua lapisan tubuh, yaitu endodermis (dalam) dan ektodermis
(luar). Misalnya porifera dan cnidaria
2. Triploblastik
: memiliki tiga lapisan tubuh. Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh
(selom) hewan triploblastik dibedakan menjadi :
a)
Triploblastik
Aselomata : memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, endodermis)
dan tidak memiliki rongga tubuh. Contohnya cacing pipih
b)
Triploblastik
Pseudoselomata : memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis,
endodermis) dan memiliki rongga dalam saluran tubuh. Contohnya Nemathelminthes
c)
Triploblastik
Selomata : memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, endodermis)serta
memiliki rongga tubuh yang teriris oleh cairan dan ada penggantung organ
disebut mesentereom. Contohnya
Mollusca
1. PORIFERA
A.
CIRI-CIRI
UMUM PORIFERA
-
Berpori
/ hewan spons
-
Tubuhnya
berbentuk seperti vas bunga
-
Merupakan
hewan multiseluler primitive (diploblastik)
-
Memiliki
jaringan belum sempurna dan memiliki rongga yang disebut spongosol
-
Hidup
melekat pada dasar perairan sebagai bentos
B.
STRUKTUR
TUBUH PORIFERA
Struktur
tubuh porifera terdiri dari lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar
(epidermis) merupakan sel-sel kulit (dermal) yang tersusun atas sel-sel pipih
yang disebut pinakosit. Lapisan luar
dipenuhi oleh ostia (pori) yang
dilapisi oleh sel porosity. Lapisan luar dan dalam dipisahkan oleh mesohil yang didalamnya terdapat sel amebosit yang berfungsi untuk
mengedarkan makanan dan menghasilkan serat rangka untuk membentuk kerangka tubuh
porifera. Lapisan dalam berupa sel berflagel yang berbentuk corong (koanosit)untuk mencerna makanan.
C. REPRODUKSI
PORIFERA
Reproduksi secara aseksual
dilakukan dengan membentuk kuncup (tunas) kemudian menempel pada dasar. Adapun gemma (kuncup dalam) dibentuk pada saat
lingkungan kurang menguntungkan. Gemma adalahsel amobosit yang menimbun zat-zat
makanan yang permukaannya dilindungi spikula dan substansi yang tahan terhadap
lingkungan yang ekstrem. Reproduksi secara seksual terjadi dengan bersatunya
ovum dan spermatozoid yang akan menjadi zygot. Porifera juga memiliki daya
regenerasi yang tinggi, bagian tubuhnya yang terpotong dapat tubuh kembali.
D.
KLASIFIKASI PORIFERA
Berdasarkan bahan penyusun
spikulanya dibedakan menjadi :
1. kelas Calcarea
·
Memiliki
kerangka tubuh berupa spikua (banyak spikulum) berbentuk jarum dari zat kapur
·
Habitatnya
di laut dangkal
·
Memiliki
sel berleher (koanosit)
2. kelas Hexactinellida
·
Memiliki
kerangka tubuh berupa spikula dari zat silikat (zat kersik)
·
Berbentuk
triakson
·
Hidupnya
di laut dalam
·
System
saluran airnya sederhana
3. Kelas Demospongia
·
kerangka
tubuh berupa spikula dari zat silikat (zat kersik) namun ada yang memilioki
sponging saja atau tidak memiliki keduanya
·
spikulumnya
berbentuk tetrakson
2.
CNIDARIA
A.
CIRI-CIRI UMUM CNIDARIA
- memiliki sel sengat
- memiliki rongga berukuran besar dibagian
tengah tubuh (gastrocaskuler)
- rongga perut dikelilingi oleh sel-sel
berbentuk kerucut (hipostoma)
- merupakan organism bersel banyak,
diploblastik dan bersimetri radial
- tubuhnya terdiri atas bagian oral dan aboral
- dibagian ujung tubuh terdapat lubang mulut
yang dikelilingi tentakel
- sebagian hidup di laut kecuali hydra hidup di air tawar
- struktur tubuh terdiri atas ektodermis dan
endodermis
B. PERKEMBANGBIAKAN
CNIDARIA
Cnidaria berkembang biak secara aseksual
dengan membentuk tunas dan secara seksual dengan perkawinan. Dalam
perkembangbiakan secara seksual, cnidaria mengalami metagenesis atau pergiliran
keturunan antara fase vegetative dan generative. Cnidaria akan mengalami fase polip dan fase medusa.
C. KLASIFIKASI
CNIDARIA
1. Kelas Hydroza : kebanyakan hidup dilaut berkoloni, bentuk tubuhnya berupa
polip dan medusa sedangkan anggota yang soliter bentuk tubuhunya hanya polip.
Contoh : Hydra ( polip) dan obelia (
polip dan medusa)
2. Kelas Scyphozoa
: Semua hidup di laut, bentuk dominan
sebagai medusa ( melayang pada badan air). Contoh : Aurelia aurita ( ubur-ubur)
3. Kelas Anthozoa :
Semua hidup di laut, selama hidupnya
berbentuk polip yang dapat menghasilkan kalsium karbonat ( CaCO3 )
terlihat seperti tumbuhan, contoh : anemon laut dan metridium sp.Berdasarkan jumlah sekat pada rongga
gastrovaskulernya, kelas anthozoa di bagi menjadi 2 yaitu , Hexacoralia
(memiliki rongga gastrovakuler bersekat enam, tidak memiliki bentuk medusa,
polipnya berbentuk silinder dan bertentakel dengan warna menarik dan
berkembangbiak secara aseksua) dan octacoralia xacoralia (memiliki rongga
gastrovakuler bersekat delapan, memiliki kerangka yang terbuat dari zat kapur,
dan hanya memiliki satu sifonoglifa)
D. PERANAN CNIDARIA
1)
Sumber makan dan bahan kosmetik.
Contoh : ubur-ubur (aurelia sp.)
2)
Sebagai obat anti kanker. Contoh :
spons dari spesies Petrosia
contegnatta.
3)
Membentuk terumbu karang
3.
PLATYHELMINTHES (CACING PIPIH)
Platyhelminthes merupakan hewan triploblastik dan
bisa hidup sebagai parasit. Hewan Triploblastik adalah hewan
(dari kingdom Animalia) yang mempunyai 3 lapisan tubuh., beberapa cacing pipih tidak
bisa melakukan perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara aseksual
dan seksual.Reproduksi seksual akan menghasilkan gamet.
Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi bisa dilakukan
sendiri atau dengan pasangan lain. Sedangkan reproduksi aseksual
dilakukan dengan membelah diri (fragmentasi).
A.
CIRI-CIRI UMUM PLATYHELMINTHES
1. Memiliki tubuh yang pipih, simetris, dan tidak
bersegmen.
2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.
3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas.
4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi).
5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.
6. Sangat sensitif terhadap cahaya.
2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.
3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas.
4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi).
5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.
6. Sangat sensitif terhadap cahaya.
B. KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES
1.
Turbellaria atau Cacing Rambut Getar : Memiliki
bulu getar yang berfungsi untuk bergerak.
Contoh: Planaria
Contoh: Planaria
2.
Trematoda atau Cacing Isap : Memiliki
alat pengisap, terdapat pada mulut di bagian kepala. Alat penghisap berfungsi
untuk menempel pada inangnya untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan
parasit.
Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usu, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata.
Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usu, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata.
Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
3. Cestoda
atau Cacing Pita : Memiliki kulit
berlapis kitin berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikian Cestoda
merupakan parasit. Cestoda terdiri dari anterior yang
disebut skoleks, leher (strobilus), dan proglotid.
Platyhelminthes menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, salah satunya
yaitu Schistosoma yg menyebabkan skistosomiasis. Penyakit parasit
yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.
Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.
Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.
4. NEMATHELMINTHES
(CACING GILIK)
A.
CIRI-CIRI UMUM NEMATHELMINTHES
1.
Tubuh berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, triploblastik, dan
simetri bilateral. Triploblastik adalah hewan dari kindgom animalia yang
mempunya 3 lapisan tubuh.
2. Memiliki rongga tubuh semu (pseudoselomata)
3. Umumnya memiliki ukuran mikroskopis.
4. Betina berukuran lebih besar dari pada jantan.
5. Tidak bersegmen.
6. Kullitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula. Kutikula berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan semakin kuat, ketika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
6. Memiliki sistem penceraan yang sempurna, diantaranya mulut, faring, usus, dan anus
7. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Makanan akan dialirkan ke seluruh tubuh menggunakan carian pseudoselom.
8. Pernapasan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
9. Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun sebagai parasit.
2. Memiliki rongga tubuh semu (pseudoselomata)
3. Umumnya memiliki ukuran mikroskopis.
4. Betina berukuran lebih besar dari pada jantan.
5. Tidak bersegmen.
6. Kullitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula. Kutikula berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan semakin kuat, ketika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
6. Memiliki sistem penceraan yang sempurna, diantaranya mulut, faring, usus, dan anus
7. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Makanan akan dialirkan ke seluruh tubuh menggunakan carian pseudoselom.
8. Pernapasan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
9. Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun sebagai parasit.
B. SISTEM REPRODUKSI NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem
reproduksi bersifat gonokoris. Gonokoris adalah
organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.
Fertilisasi terjadi secara internal. Telur fertilisasi dapat membentuk kista yang bisa hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista bertujuan untuk melindungi diri.
Fertilisasi terjadi secara internal. Telur fertilisasi dapat membentuk kista yang bisa hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista bertujuan untuk melindungi diri.
C. KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES
1. Kelas Nematoda
Nematoda
memiliki kutikula tubuh yang transparan, mempunyai mulut dan lubang ekskresi,
alat reproduksi pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur
cacing pada umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggota nematode antara lain :
-
Ascaris aceti (cacing perut pada manusia)
-
Anguila aceti ( cacing cuka)
-
Enterobius vermicularis (cacing kremi pada manusia)
-
Loa loa (cacing mata pada manusia)
-
Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda)
2. Kelas Nematomorfa
Nematomorfa merupakan cacing yang memiliki
duri di kepala.nhidup dalam usus vertebrata,cacing ini memiliki alat pencernaan
yang sempurna dan alat reproduksi yang terpisah. Nematomorfa memiliki hospes
intermedier, yaitu bangsa crustacean (udang) dan insect (serangga)
5. ANNELIDA
A. CIRI-CIRI UMUM ANNELIDA
1. Tempat hidup air tawar, air laut, dan darat. Annelida
juga ada yang bersifat parasit.
2. Alat eksresi disebut nephridium.
3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung difusi.
4. Hewan ini bersifat hermafrodit.
5. Alat pencernaan lengkap.
6. Bersegmen dan memiliki otot.
7. Reproduksi secara seksual/aseksual.
8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang jelas.
9. Appendages kecil berupa setae (rambut)
10. Tubuh dilapisi kutikula tipis dan lembab.
2. Alat eksresi disebut nephridium.
3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung difusi.
4. Hewan ini bersifat hermafrodit.
5. Alat pencernaan lengkap.
6. Bersegmen dan memiliki otot.
7. Reproduksi secara seksual/aseksual.
8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang jelas.
9. Appendages kecil berupa setae (rambut)
10. Tubuh dilapisi kutikula tipis dan lembab.
B. KLASIFIKASI ANNELIDA
1. Polychaeta
Ciri-ciri:
a. Annelida berambut banyak
b. Plychaeta memiliki parapodia. Parapodia adalah sepasang struktur yang menyerupai dayung. Berfungsi sebagai alat gerak dan insang.
c. Sebagian besar hidup di laut.
d. Tubuh dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama)
Contoh: Cacing Kipas (Sabellastarte sp.), Nereis sp, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).
a. Annelida berambut banyak
b. Plychaeta memiliki parapodia. Parapodia adalah sepasang struktur yang menyerupai dayung. Berfungsi sebagai alat gerak dan insang.
c. Sebagian besar hidup di laut.
d. Tubuh dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama)
Contoh: Cacing Kipas (Sabellastarte sp.), Nereis sp, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).
2. Oligochaeta
Ciri-Ciri:
a. Berambut sedikit
b. Tidak memiliki parapodia
c. Hidup di darat atau di air tawar.
d. Hewan Hemafordit.
a. Berambut sedikit
b. Tidak memiliki parapodia
c. Hidup di darat atau di air tawar.
d. Hewan Hemafordit.
e. Berguna
untuk menggemburkan tanah.
Contoh: cacing tanah.
3. Hirudinea
Ciri-Ciri:
a. Tidak memiliki rambut, parapodia, dan septa.
b. Penghisap darah.
c. Parasit.
Contoh: Pacet dan Lintah
a. Tidak memiliki rambut, parapodia, dan septa.
b. Penghisap darah.
c. Parasit.
Contoh: Pacet dan Lintah
C. PERANAN ANNELIDA
Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan dipakai sebagai
sumber protein bagi ternak.Lintah menghasilkan zat hirudin untuk anti pembekuan
darah. Cacing wawo dan cacing palolo dapat dipakai sebagai bahan makanan.
Cacing tubifex yang hidup di air tawar berlimbah organic dipakai sebagai
indicator polusi air.
6. MOLLUSCA
A.
CIRI-CIRI UMUM MOLLUSCA
1. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca
bervariasi.
2. Bertubuh lunak dan tidak beruas-ruas.
3. Hewan triplobastik selomata.
4. Tidak mempunyai tulang belakang
5. Hidup di air dan di darat
6 Memiliki cincin syaraf yang merupakan sistem syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi).
9. Hewan Heterotof
10. Bereproduksi secar seksual
11. Struktur tubuhnya simetri bilateral
12. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral.
2. Bertubuh lunak dan tidak beruas-ruas.
3. Hewan triplobastik selomata.
4. Tidak mempunyai tulang belakang
5. Hidup di air dan di darat
6 Memiliki cincin syaraf yang merupakan sistem syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi).
9. Hewan Heterotof
10. Bereproduksi secar seksual
11. Struktur tubuhnya simetri bilateral
12. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral.
B. KLASIFIKASI
MOLLUSCA
3. Gastropoda
Gastropoda adalah hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki.
Hidupnya di darat, air tawar, maupun di laut. Umumnya Gastropoda memiliki
cangkang. Contoh: Siput.
|
4. Cephalopoda
Cephalopoda menggunakan kepalanya sebagai alat gerak. Mempunyai endoskeleton,
eksoskeleton, atau tanpa keduanya. Tubuhnya simetri bilateral. Tubuhnya
terdiri dari kepala, leher, dan badan. Contoh: Cumi-Cumi
5. Pelecypoda (Bilvalvia)
Pelecypoda memiliki bentuk kaki seperti kapak yang terletak di anterior.
Bilvalvia adalah hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian.
Memiliki sistem saraf dan otak yang berkembang baik. Hidup di air tawar dan
laut. Contoh: Meleagrina (kerang mutiara), Anadonta (kijing), Ostrea
(tiram), Panope Generosa (kerang raksasa)
7. ARTHROPODA
A.
CIRI-CIRI UMUM ARTHROPODA
1. Memiliki 3 bagian tubuh utama
yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton) yang
keras, dan ekor.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian pada kurun waktu tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian pada kurun waktu tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
B. KLASIFIKASI ARTHROPODA
1. Crustacea (udang-udangan)
Ciri-ciri:
a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g Sebagian respirasinya menggunakan insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.
a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g Sebagian respirasinya menggunakan insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.
Contoh: Penaeus (udang
windu), Cambarus virilis (udang air tawar), Portunus s-exdentalus (kepiting),
dan Neptunus pelagicus (rajungan).
2. Myriapoda (Hewan berkaki banyak)
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil yang beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas kepala).
a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil yang beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas kepala).
Diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu Chilopoda (Scolopendra subspinipes (lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris (luwing)), Myriapoda memiliki peran dalam penguraian sampah organik.
3. Arachnoidea
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya
Arachnoidea diklasifikasikan menjadi 3, yaitu Scorpionida (Kalajengking), Arachnida (laba-laba), dan Acaringa (caplak, tungau).
4. Insecta
Ciri-ciri:
1. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
2. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
3. Memiliki 3 pasang kaki.
4. Sebagian besar hidup di darat.
1. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
2. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
3. Memiliki 3 pasang kaki.
4. Sebagian besar hidup di darat.
8. ECHINODERMATA
Ciri-ciri:
1. Tubuh Echinoderamta terdiri dari 3 lapisan dan memiliki rongga tubuh atau disebut triploblastik selomata.
2. Bentuk tubuh simetri bilateral pada saat masih menjadi larva, dan pada saat dewasa bentuk tubuhnya simetri radial.
3. Kulit tubuh terdiri dari zat kitin.
4. Mempunyai ambulakral
5. Memiliki sistem penceranaan yang sempurna kecuali bintang laut yang tidak memiliki anus.
6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
7. Perkembangbiakan terjadi secara seksual
1. Tubuh Echinoderamta terdiri dari 3 lapisan dan memiliki rongga tubuh atau disebut triploblastik selomata.
2. Bentuk tubuh simetri bilateral pada saat masih menjadi larva, dan pada saat dewasa bentuk tubuhnya simetri radial.
3. Kulit tubuh terdiri dari zat kitin.
4. Mempunyai ambulakral
5. Memiliki sistem penceranaan yang sempurna kecuali bintang laut yang tidak memiliki anus.
6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
7. Perkembangbiakan terjadi secara seksual
D. Klasifikasi Echinodermata
1. Asteroidea atau Bintang Laut
Bentuk tubuh seperti bintang, bagian bawahnya
disebut permukaan oral, dan bagian atas disebut permukaan adoral. Mulut Bintang
Laut berada di permukaan oral.
Contoh: Asteria forbesi (bintang laut), Linkia laevigata (bintang laut biru), dan Pentaceros (bintang laut bertanduk).
Contoh: Asteria forbesi (bintang laut), Linkia laevigata (bintang laut biru), dan Pentaceros (bintang laut bertanduk).
2. Ophiuroidea atau Bintang Mengular
Memiliki 5 lengan dan bergerak seperti ular.
Tidak memiliki kaki tabung dan anus.
Contoh: Ophiothrix.
Contoh: Ophiothrix.
3. Crinoidea atau Lilia Laut
Hidupnya menempel di substrat yang ada di
laut.
Contoh: Antedon sp, dan Holopus sp.
Contoh: Antedon sp, dan Holopus sp.
4. Echinoidea
Memiliki lima baris kaki tabung (ambulakral).
Bentuk tubuh bulat dan ditutupi duri. Tidak memliliki lengan.
Contoh: Bulu babi (Diadema) dan landak laut (Echinus).
Contoh: Bulu babi (Diadema) dan landak laut (Echinus).
5. Holothuroidea atau Teripang atau Mentimun Laut
Tiidak memiliki duri dan memiliki 5 baris
kaki tabung.
Conoth: Holothuria atau teripang.
Conoth: Holothuria atau teripang.
VERTEBRATA
Klasifikasi
Hewan (Vertebrata dan Invertebrata) – Hewan atau disebut juga dengan Binatang adalah salah satu
makhluk hidup yang terdapat di muka bumi ini. Dalam kamus bahasa Indonesia,
Hewan didefinisikan sebagai makhluk yang bernyawa dan mampu bergerak atau
berpindah tempat serta mampu bereaksi terhadap rangsangan tetapi tidak berakal
budi.
Hewan
Vertebrata
Vertebrata adalah jenis hewan yang
memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Hewan-hewan yang tergolong dalam
Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni :
- Ikan (Pisces), yaitu Hewan yang hidup didalam air, bernafas dengan insang dengan alat gerak berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.
- Amfibi (Amphibia), yaitu Hewan yang dapat hidup di dua alam (darat dan air), berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernafas dengan paru-paru. Contoh Hewan Amfibi seperti Katak, Salamander dan kadal air.
- Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutup tubuhnya. Contoh Hewan Reptil adalah buaya, kadal dan ular.
- Burung (Aves), yaitu Hewan yang bisa terbang, Hewan Aves atau Burung ini memiliki bulu yang menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan sayap. Meskipun Aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang, ada beberapa jenis hewan yang tergolong dalam Aves tetapi tidak bisa terbang seperti Ayam, Bebek, Angsa dan Kalkun.
- Hewan Menyusui (Mammalia), yaitu hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung.
6. Vertebrata adalah hewan yang
mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas
dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang
belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan
susunan saraf pusat.
7. Berdasarkan penutup tubuh,
alat gerak dan cara berkembang biak Vertebrata dibedakan menjadi lima
kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia),
burung (Aves), dan hewan menyusui (mamalia).
DAFTAR PUSTAKA
BUKU KTSP BIOLOGI KELAS X SMA DAN MA
(GLOBAL)
BUKU KURIKULUM 13 BIOLOGI 1B KELAS X SMA
DAN MA (GLOBAL)
Makasih yaaa,Izin Copy
BalasHapus